Betulkah Kemampuan Telepati manusia itu perlu diaktifkan? atau tidak semua orang bisa melakukan Telepati? Pertanyaan ini sering diajukan banyak orang ketika ingin membeli buku Alpha Telepati. Kata “telepati” sering dianggap sesuatu yang aneh.

Bahkan sering dianggap sesuatu yang tidak ada. Saya pernah menonton sebuah channel youtube Indonesia yang menganggap bahwa kemampuan telepati itu tidak semua orang bisa. Bahkan dalam Channel Youtube itu juga menjelaskan bahwa Ilmu Telepati itu tidak ada dasarnya. Sebagai pembuat metode Alpha Telepati yang sudah dibuktikan manfaatnya oleh banyak orang maka perlu saya menjelaskan dalam artikel kali ini tentang kesalahan pemahaman mengenai kemampuan Telepati yang perlu diaktifkan.

Kemampuan Telepati Milik Semua Manusia

Semua manusia yang masih memiliki kepala maka tentu memiliki pikiran. Dan pikiran kita memiliki kemampuan luar biasa yang seringkali diabaikan. Salah satu kemampuan dari pikiran manusia adalah kemampuan untuk melakukan telepati. Konsep telepati ini diadopsi secara teknik menjadi telekomunikasi. Dalam buku alpha telepati saya menjelaskan peristiwa sehari-hari yang sering dianggap sebagai kebetulan sebagai perwujudan kemampuan telepati manusia.

Misalnya ketika ada seorang ibu yang merasa tidak nyaman ketika anaknya mengalami kejadian jelek seperti kecelakaan. Kenapa seorang ibu itu muncul perasaan yang tidak nyaman? karena ada “koneksi” antara pikiran anak dengan si ibu. Peristiwa lainnya juga sering dialami hanya tidak disadari dengan sepenuhnya.

Kemampuan Telepati tidak perlu Diaktifkan

Karena semua orang yang memiliki kepala pasti memiliki pikiran maka tidak perlu ada proses aktivasi atau pengaktifan untuk kemampuan telepati. Dalam buku 10 keajaiban pikiran, saya menjelaskan bahwa Pikiran manusia itu sudah aktif sejak dalam kandungan.

Karena otak adalah pusat semua organ manusia. Saat semua organ sudah berfungsi maka otak dan pikiran juga sudah aktif. Menjadi hal yang lucu ketika ada buku atau training yang menawarkan “aktivasi kekuatan pikiran”, lalu apa yang diaktifkan? Kesalahpahaman seperti ini yang banyak ada dimasyarakat kita saat memahami kekuatan pikiran. Maka hal yang wajar ketika ada pertanyaan apakah kemampuan Telepati perlu diaktifkan? Jawabannya adalah “tidak perlu” diaktfikan karena sudah aktif.

Kesadaran terhadap Kemampuan Telepati

Yang diperlukan untuk memahami dan melakukan Telepati adalah menyadari tentang Pikiran kita. Ketika setiap manusia memiliki kesadaran tentang bagaimana Pikiran bekerja maka disitulah dia bisa memanfaatkan kemampuan telepati ini.

Untuk memunculkan kesadaran inilah merupakan tujuan dari dibuatnya buku Alpha Telepati. Kesadaran tentang cara kerja pikiran itu menjadi kebutuhan bagi setiap manusia untuk menjalani hidup dengan penuh kebaikan.

Baca juga : Kenapa saya membuat buku Alpha Telepati?

Buku Alpha telepati berisi rumus atau langkah-langkah dari kerja telepati, sehingga setiap manusia tidak lagi menganggap bahwa fenomena telepati sebagai sebuah kebetulan. Melainkan sebuah kejadian yang terjadi bisa disengaja oleh setiap manusia.

Menggunakan kemampuan telepati adalah bentuk kita memanfaatkan kemampuan yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Tuhan sudah Maha Baik kepada kita dengan memberikan Pikiran yang memang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Selama ini kemampuan telepati sering dianggap kemampuan yang jelek, yang salah dan berdampak negatif padahal sesungguhnya kemampuan telepati bersifat netral saja. Sama dengan kemampuan tangan kita untuk memukul. Ketika memukul orang lain sampai terluka maka menjadi kesalahan. Menyadari bahwa saya, anda dan kita semua memiliki kemampuan telepati dan mampu memahami rumus-rumusnya adalah cara untuk menjalani hidup dengan mudah dan lebih baik.