Tanggal 18 oktober 2019, saya dikejutkan dengan berita ada seorang motivator yang tampar siswa SMK didaerah malang saat melakukan seminar wirausaha. Ada beberapa orang yang meminta tanggapan saya tentang peristiwa itu, tapi saya saat itu karena masih disibukkan dengan kelas platinum AMC maka saya jawab saja “nanti dibaca saja di artikel saya ya pak”. Nah, kali ini saya ingin memberikan tanggapan tentang peristiwa yang viral itu yaitu motivator tampar siswa SMK saat memberikan seminar wirausaha.
Agak terkejut juga sih melihat video tersebut, karena tamparannya begitu keras dan disertai kalimat yang juga keras. Kedengarannya mengatakan kalimat “goblok”. Entah apa yang ada di pikiran beliau di saat itu sehingga membuat motivator itu tampar siswa SMK dengan sangat keras.
Sambil menikmati liburan di kota Batu bersama keluarga, saya sempatkan untuk menulis artikel ini.
Kita tidak bisa menilai motivator itu karena tidak bertemu langsung dengan beliaunya dan tidak berbincang-bincang mengenai alasan kenapa di tampar siswa SMK itu dengan kerasnya. Kalau kita membaca beberapa berita di media online terungkap alasannya adalah karena ada siswa yang tertawa ketika terjadi kesalahan pengetikan di layar presentasinya. Memang sungguh miris kalau memang itu alasannya. Mungkin tujuannya untuk membuat siswa-siswa SMK itu menghargai orang lain, tapi tetap tindakan tamparan itu menyalahi aturan apalagi sampai ada yang terluka. Sangat wajar jika orang tua korban melaporkan ke pihak kepolisian.
Saya tidak akan mengulas tentang alasan dan laporan ke pihak kepolisian, tapi saya ingin membahas bahwa untuk membuat siswa itu menurut atau siswa itu patuh kepada gurunya tidak perlu dengan kekerasan tapi bisa dengan menggunakan Alpha Telepati.
Baca di artikel ini : Ilmu Alpha Telepati wajib dipahami oleh para guru
Kalau di jaman saya sekolah SMP memang masih ada guru yang menggunakan metode kekerasan untuk mendidik siswanya, misalnya dengan memukul penggaris. Tapi tidak sampai luka karena memukulnya di kaki. Tujuannya sih bagus supaya siswanya patuh dan menurut, tapi ada kekerasan didalamnnya.
Tapi kalau dengan menggunakan Alpha Telepati maka tidak perlu lagi kekerasan, karena langsung dipengaruhi pikirannya supaya menjadi siswa yang baik, patuh dan rajin belajar.
Sehingga efeknya tanpa disadari oleh siswa tersebut, yang ada siswa itu jadi ingin berubah dengan sendirinya. Ajaib kan?
Dari pengalaman para guru yang sudah memahami Alpha telepati dan mengikuti kelas AMC (Alpha mind Control), mereka mengatakan bahwa sekarang sangat mudah untuk membentuk perilaku anak didiknya dengan menerapkan teknik Alpha telepati dan AMC.
Jika dirunut sejarahnya maka penggunaan kekerasaan untuk membuat seseorang itu menurut dan patuh itu adalah hasil dari doktrin penjajahan yang memang sudah lama ada di Indonesia, dengan pecutan, dengan tendangan dengan pukulan untuk membuat seseorang menurut. Betul kan?
Hikmah yang bisa diambil dari peristiwa motivator tampar siswa SMK di malang ini adalah semua guru dan pendidik wajib memahami Alpha Telepati sebagai metode untuk membuat suasana belajar mengajar itu tenang dan nyaman, juga untuk membuat murid atau siswa menjadi mudah menurut dengan gurunya. Bukan hanya guru sih, para orang tua harus mulai merubah paradigma tentang pendidikan. Kalau dulu mendidik anak itu terkesan susah dan penuh omelan, penuh bentakan. Tapi sekarang sudah berbeda, dengan alpha telepati tidak perlu susah, tidak perlu ngomel dan tidak perlu bentakan.
Saya bisa mengatakan bahwa motivator yang tampar siswa SMK itu belum memahami Alpha telapati karena ketika suasana kelas tidak nyaman langsung bertindak seperti itu, padahal kalau sudah memahami Alpha telepati maka peristiwa tamparan itu tidak mungkin terjadi.